Jumaat, 10 Mei 2013

OCD = ME

yes..
i am OCD person..
OCD is obsessive compulsive disorder.

rujukan aq dari website ni:
DEFINISI
Penyakit Obsesif – Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi.
Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan.Kompulsi adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi. Penyakit ini terjadi pada 2,3% dewasa. Penyebabnya tidak diketahui.

antara gejala yang sering aq hadapi ialah bilamana aq merasa satu kegelisahan mengenai pencemaran, keraguan, kehilangan dan penyerangan. 

dan kesannya yang aq akan hadapi ialah melakukan tindakan berulang dengan maksud tertentu dan sengaja dilakukan..

tanda2 yg dilakukan (penerangan di website ini)
  • Membersihkan atau mencuci tangan 
  • Memeriksa atau mengecek 
  • Menyusun 
  • Mengkoleksi atau menimbun barang 
  • Menghitung atau mengulang pikiran yang selalu muncul (obsesif) 
  • Takut terkontaminasi penyakit/kuman 
  • Takut membahayakan orang lain 
  • Takut salah 
  • Takut dianggap tidak sopan 
  • Perlu ketepatan atau simetri 
  • Bingung atau keraguan yang berlebihan. 
  • Mengulang berhitung berkali-kali (cemas akan kesalahan pada urutan bilangan)
aq akan selalu mengecek @ mengulang periksa :pintu, elektrik, dapor gas, air, keadaan sesuatu, keberadaab dompet aq, kerja2, n macam lagi..

Faktor-Faktor Yang Meningkatkan Risiko Seseorang Mendapat OCD
a. Genetik – (Keturunan) Anggota keluarga yang mungkin mempunyai sejarah penyakit ini meningkatkan lagi risiko OCD.
b. Organik – Masalah organik seperti lesi di bagian-bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD.
c. Kepribadian – Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerjasama dan tidak mudah mengalah.
d. Pengalaman masa lalu – Pengalaman masa lalu / lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
e. Konflik – Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-isteri, di tempat kerja, keyakinan diri, keTuhanan atau apa saja yang dapat mencetuskan konflik dalam diri. Namun konflik ini tidak dapat diselesaikan dengan cara yang positif atau benar sehingga menyebabkan mereka merasa tertekan dengan konflik tersebut. Dengan arti kata lain, apapun peristiwa atau tragedi yang dapat mencetuskan tekanan akan menimbulkan gejala-gejala OCD.


PENGOBATAN
Terapi pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku yang bisa membantu mengatasi penyakit ini. Penderita dihadapkan kepada situasi atau orang yang memicu timbulnya obsesi, ritual maupun rasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman atau kecemasan secara bertahap akan berkurang jika penderita mencegah dirinya melakukan ritual selama dihadapkan kepada rangsangan tersebut. Dengan cara ini, penderita memahami bahwa untuk menghilangkan rasa tidak nyaman tidak perlu melakukan ritual.
Obat-obatan yang efektif untuk mengatasi penyakit obsesif-kompulsif adalah klomipramin, fluoksetin dan fluvoksamin. Adakalanya penderita perlu mengkonsumsi obat-obatan ini dalam waktu yang agak lama seperti dua hingga tiga tahun bergantung kepada respon terhadap pengobatan.
Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan batin yang mungkin melatar-belakangi terjadinya penyakit ini. Pendekatan psikoterapi ini mencakup psikoterapi kognitif dan psikoterapi tingkah laku :
a. Psikoterapi kognitif – Penderita akan dibantu mengatasi masalah ini melalui saran dan perbincangan berdasarkan pemikiran yang rasional.
b. Psikoterapi tingkah laku – Terapi ini lebih bercorak kepada pemaparan dan tindakan pencegahan yang bertahap.
Biasanya kombinasi dari psikoterapi dan obat-obatan merupakan pengobatan yang terbaik bagi penyakit obsesif-kompulsif.
Bagaimanapun, sembuh atau tidaknya seorang penderita bergantung kepada :
  • Keseriusan masalah yang dihadapi
  • Kerjasama dan kepatuhan terhadap terapi yang diberikan
  • Dukungan individu yang hampir seperti anggota keluarga atau teman.
  • Lamanya mengidap penyakit tersebut.
Penderita juga perlu dibantu mengatasi masalah yang mereka hadapi, baik masalah keuangan, perkawinan, hubungan sosial dan sebagainya.

website rujukan

Tiada ulasan: